aq tahu cinta itu terlahir untuk manusia
aq tahu cinta yang melahirkan kasih
aq tahu karna cinta aq disini
aq tahu karna cinta dunia tercipta
aq tahu cinta mampu mendamaikan
tapi aq juga tahu...
perceraian terjadi karna cinta
peperangan...perkelahian...pembunuhan...bunuh diri...gila...juga karna cinta
dan aq pun tahu...
bahwa manusia di dunia ini memuja cinta
pada ALLAH, orang tua, keluarga, teman...
bahkan kekasih...juga alam dan lautan...semua butuh cinta...
termasuk aq!!!!
Salahkah aq mencintainya????
dan salahkah aq membenci cinta???
aq...????membenci cinta...????
karna ia tumbuh disaat aq membenci cinta...
Tepatnya jatuh cinta...
semua manusia tidak ada yang sempurna... karna kesempurnaan hnya lah milik Allah semata yg sllu kekal sampai akhir dunia kembali... buat semua sahabt" qu mari qt bersama" sling mmperbaiki sgla kekurangan dengan kelebihan qt.. :)
Senin, Juni 15, 2009
Jumat, Juni 12, 2009
Senin, Juni 01, 2009
Ukuran tubuhnya hampir sebesar kucing dengan empat kaki dan berekor panjang. Sosok makhluk purba yang terekam dalam fosil nyaris utuh itu dapat memberi informasi penting mengenai nenek moyang bangsa primata, termasuk kera besar bahkan manusia.
Para ilmuwan memperkirakan fosil tersebut umurnya 47 juta tahun. Fosil tersebut kemungkinan berasal dari hewan muda yang mati saat berumur antara 9 hingga 10 bulan. John Hurum, ketua tim ilmuwan yang melaporkan temuan tersebut memberi nama spesimen tersebut Ida, diambil dari nama anak perempuannya yang baru berumur 6 tahun. Temuan berharga tersebut dilaporkan dalam jurnal online PLoS (Public Library of Services).
"Ia menyimpan banyak cerita. Kami baru saja memulai penelitian pada spesimen yang sangat bernilai ini," ujar John Hurum, ilmuwan dari University of Oslo Natural History Museum. Dilihat dari bentuk tubuhnya mungkin makhluk tersebut bukan nenek moyang langsung monyet atau kera besar. Namun, karakteristik tubuhnya memberi gambaran bahwa kemungkinan nenek moyang bangsa primata berbentuk seperti itu.
Beruntung para ilmuwan menemukan fosil makhluk tersebut dalam kondisi susunan tulang-belulang yang hampir lengkap sehingga diharapkan dapat mengungkap misteri makhluk misterius tersebut sesegera mungkin. Fosil yang ditemukan di Jerman itu dipamerkan Selasa (19/5) di Museum Sejarah Nasional New York, AS untuk menarik perhatian publik
Para ilmuwan memperkirakan fosil tersebut umurnya 47 juta tahun. Fosil tersebut kemungkinan berasal dari hewan muda yang mati saat berumur antara 9 hingga 10 bulan. John Hurum, ketua tim ilmuwan yang melaporkan temuan tersebut memberi nama spesimen tersebut Ida, diambil dari nama anak perempuannya yang baru berumur 6 tahun. Temuan berharga tersebut dilaporkan dalam jurnal online PLoS (Public Library of Services).
"Ia menyimpan banyak cerita. Kami baru saja memulai penelitian pada spesimen yang sangat bernilai ini," ujar John Hurum, ilmuwan dari University of Oslo Natural History Museum. Dilihat dari bentuk tubuhnya mungkin makhluk tersebut bukan nenek moyang langsung monyet atau kera besar. Namun, karakteristik tubuhnya memberi gambaran bahwa kemungkinan nenek moyang bangsa primata berbentuk seperti itu.
Beruntung para ilmuwan menemukan fosil makhluk tersebut dalam kondisi susunan tulang-belulang yang hampir lengkap sehingga diharapkan dapat mengungkap misteri makhluk misterius tersebut sesegera mungkin. Fosil yang ditemukan di Jerman itu dipamerkan Selasa (19/5) di Museum Sejarah Nasional New York, AS untuk menarik perhatian publik
Probolinggo-Surya-Giliran PCNU Kraksaan Kabupaten Probolinggo menentang keras dikeluarkannya fatwa yang mengharamkan penggunaan facebook alias situs layanan pertemanan di internet, dengan dalih penggunaan yang berlebihan.
Seperti diketahui, maraknya penggunaan layanan situs jejaring sosial seperti facebook, friendster maupun chatting untuk menjalin hubungan pertemanan, diam-diam disorot kalangan pesantren.
Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jatim yang terdiri dari delegasi santri putri mengharamkan penggunaan jejaring sosial seperti friendster dan facebook, serta pesan singkat lewat ponsel (SMS) dan 3G (telepon video) jika digunakan secara berlebihan.
Ketua Tanfidiyah PCNU Kraksaan KH As’ad Abu Hasan menandaskan, apabila sampai dikeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan facebook menandakan sudah terjadi degradasi pemikiran Islam.
“Kalau dalilnya karena alasan penggunaan berlebihan dan digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, maka bisa saja semua peralatan dan perlengkapan teknologi klasik maupun modern, akan dihukumi haram semua. Lantas, mau jadi umat Islam ini,” tandasnya kepada Surya, Minggu (24/5).
Menurutnya, dalam tradisi NU memang dikenal bathsul masail atau diskusi tanya jawab untuk mengupas sebuah persoalan tertentu. Tapi, jika sudah membahas hal-hal yang hukum asalnya tidak diatur dalam Al Quran dan Hadist, maka cenderung akan menjerumuskan pemahaman umat.
“Justru kalau sampai dikeluarkan fatwa tersebut, maka bisa jadi itu akan menyesatkan dan merupakan bentuk penolakan Islam terhadap teknologi modern. Sepatutnya, sebelum mengeluarkan dalil haram, harus benar-benar dikaji akar permasalahannya,” tandasnya.
Secara terpisah, Pengasuh Ponpes Ahlussunnah Wal Jamaah, Habib Abdul Qodir Al Hamid kepada Surya juga mengaku tidak sependapat dengan fatwa tersebut.
“Celurit itu kalau di Probolinggo fungsinya dua. Bisa buat carok, bisa buat menyabit rumput untuk pakan ternak. Lalu, apakah penggunaan celurit harus difatwa haram. Kalau itu terjadi, apa kata dunia,” ungkapnya.
Ditambahkan, jika penggunaan facebook di internet diharamkan merupakan bentuk kemunduran pemikiran para santri pondok pesantren. “Kalau dikit-dikit keluar fatwa haram, dengan alasan penggunaan berlebihan, maka semua barang yang sebenarnya halal, kalau digunakan berlebihan semuanya akan haram. Kalau semuanya haram, masyarakat tidak akan bisa berbuat apa-apa,” tandas Habib Qodir. st4
Seperti diketahui, maraknya penggunaan layanan situs jejaring sosial seperti facebook, friendster maupun chatting untuk menjalin hubungan pertemanan, diam-diam disorot kalangan pesantren.
Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jatim yang terdiri dari delegasi santri putri mengharamkan penggunaan jejaring sosial seperti friendster dan facebook, serta pesan singkat lewat ponsel (SMS) dan 3G (telepon video) jika digunakan secara berlebihan.
Ketua Tanfidiyah PCNU Kraksaan KH As’ad Abu Hasan menandaskan, apabila sampai dikeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan facebook menandakan sudah terjadi degradasi pemikiran Islam.
“Kalau dalilnya karena alasan penggunaan berlebihan dan digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, maka bisa saja semua peralatan dan perlengkapan teknologi klasik maupun modern, akan dihukumi haram semua. Lantas, mau jadi umat Islam ini,” tandasnya kepada Surya, Minggu (24/5).
Menurutnya, dalam tradisi NU memang dikenal bathsul masail atau diskusi tanya jawab untuk mengupas sebuah persoalan tertentu. Tapi, jika sudah membahas hal-hal yang hukum asalnya tidak diatur dalam Al Quran dan Hadist, maka cenderung akan menjerumuskan pemahaman umat.
“Justru kalau sampai dikeluarkan fatwa tersebut, maka bisa jadi itu akan menyesatkan dan merupakan bentuk penolakan Islam terhadap teknologi modern. Sepatutnya, sebelum mengeluarkan dalil haram, harus benar-benar dikaji akar permasalahannya,” tandasnya.
Secara terpisah, Pengasuh Ponpes Ahlussunnah Wal Jamaah, Habib Abdul Qodir Al Hamid kepada Surya juga mengaku tidak sependapat dengan fatwa tersebut.
“Celurit itu kalau di Probolinggo fungsinya dua. Bisa buat carok, bisa buat menyabit rumput untuk pakan ternak. Lalu, apakah penggunaan celurit harus difatwa haram. Kalau itu terjadi, apa kata dunia,” ungkapnya.
Ditambahkan, jika penggunaan facebook di internet diharamkan merupakan bentuk kemunduran pemikiran para santri pondok pesantren. “Kalau dikit-dikit keluar fatwa haram, dengan alasan penggunaan berlebihan, maka semua barang yang sebenarnya halal, kalau digunakan berlebihan semuanya akan haram. Kalau semuanya haram, masyarakat tidak akan bisa berbuat apa-apa,” tandas Habib Qodir. st4
Ukuran tubuhnya hampir sebesar kucing dengan empat kaki dan berekor panjang. Sosok makhluk purba yang terekam dalam fosil nyaris utuh itu dapat memberi informasi penting mengenai nenek moyang bangsa primata, termasuk kera besar bahkan manusia.
Para ilmuwan memperkirakan fosil tersebut umurnya 47 juta tahun. Fosil tersebut kemungkinan berasal dari hewan muda yang mati saat berumur antara 9 hingga 10 bulan. John Hurum, ketua tim ilmuwan yang melaporkan temuan tersebut memberi nama spesimen tersebut Ida, diambil dari nama anak perempuannya yang baru berumur 6 tahun. Temuan berharga tersebut dilaporkan dalam jurnal online PLoS (Public Library of Services).
"Ia menyimpan banyak cerita. Kami baru saja memulai penelitian pada spesimen yang sangat bernilai ini," ujar John Hurum, ilmuwan dari University of Oslo Natural History Museum. Dilihat dari bentuk tubuhnya mungkin makhluk tersebut bukan nenek moyang langsung monyet atau kera besar. Namun, karakteristik tubuhnya memberi gambaran bahwa kemungkinan nenek moyang bangsa primata berbentuk seperti itu.
Beruntung para ilmuwan menemukan fosil makhluk tersebut dalam kondisi susunan tulang-belulang yang hampir lengkap sehingga diharapkan dapat mengungkap misteri makhluk misterius tersebut sesegera mungkin. Fosil yang ditemukan di Jerman itu dipamerkan Selasa (19/5) di Museum Sejarah Nasional New York, AS untuk menarik perhatian publik
Para ilmuwan memperkirakan fosil tersebut umurnya 47 juta tahun. Fosil tersebut kemungkinan berasal dari hewan muda yang mati saat berumur antara 9 hingga 10 bulan. John Hurum, ketua tim ilmuwan yang melaporkan temuan tersebut memberi nama spesimen tersebut Ida, diambil dari nama anak perempuannya yang baru berumur 6 tahun. Temuan berharga tersebut dilaporkan dalam jurnal online PLoS (Public Library of Services).
"Ia menyimpan banyak cerita. Kami baru saja memulai penelitian pada spesimen yang sangat bernilai ini," ujar John Hurum, ilmuwan dari University of Oslo Natural History Museum. Dilihat dari bentuk tubuhnya mungkin makhluk tersebut bukan nenek moyang langsung monyet atau kera besar. Namun, karakteristik tubuhnya memberi gambaran bahwa kemungkinan nenek moyang bangsa primata berbentuk seperti itu.
Beruntung para ilmuwan menemukan fosil makhluk tersebut dalam kondisi susunan tulang-belulang yang hampir lengkap sehingga diharapkan dapat mengungkap misteri makhluk misterius tersebut sesegera mungkin. Fosil yang ditemukan di Jerman itu dipamerkan Selasa (19/5) di Museum Sejarah Nasional New York, AS untuk menarik perhatian publik
Langganan:
Postingan (Atom)